FILSAFAT ILMU
BAB I Sejarah
ilmu pengetahuan
|
|
|
|
UNIVERSITAS NEGERI
SURABAYA
FAKULTAS EKONOMI
PENDIDIKAN
ADMINISTRASI PERKANTORAN
2013
|
BAB I
SEJARAH ILMU PENGETAHUAN
Sekarang
kita tengah hidup dalam abad ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang
amat pesat dan ini tidak bisa dilepaskan dari pengaruh pemikiran di dunia
barat. Sejak filsafat secara formal digunakan atau diemban, ia diidentikkan
dengan ilmu pengetahuan dan pandangan ini amat kuat diterima hingga abad
pertengahan.
Baiklah
kita mengikuti perkembangan filsafat Barat secara kronologis dan bagaimana
filsafat berfikir seperti ini memnghasilkan perkembangan ilmu-ilmu, baik ilmu
teoritis maupun ilmu-ilmu terapan.
Perkembangan
filsafat ini dapat kita kelompokkan dalam beberapa periode berikut:
Ø Zaman
Yunani Kuno dengan ciri kosmosentris
Ø Abad
pertengahan yang teosentris (dogma agama Kristen)
Ø Zaman
Renaisans dan Aufklarung dengan penekanan akal budi manusia
Ø Zaman
Modern yang melihat manusia sebagai pusat analisis filsafat (antroposentris)
Ø Zaman
kontemporer dimana logosentrisme dan teks jadi tema sentral para filsuf.
A.
Zaman
Yunani Klasik
Periode filsafat Yunani memegang peran krusial dalam
sejarah peradaban manusia karena pada waktu itu terjadi perubahan besar dalam
pola berpikir manusia dari mitos-mitos kepada pemikiran-pemikiran
rasional.Dalam pola piker yang mendasarkan diri pada mitologi, manusia dapat
menjelaskan berbagai hal atau peristiwa besar dalam alam.Semua peristiwa alam
(bencana, kecelakaan) dilihat sebagai kutukan para dewa atau kekuatan ilahi
terhadap manusia. Kosmos juga dilihat sebagai yang sacral mengetahui segala sesuatu dalam alam semesta,
yang dapat membawa berkah tetapi juga kutuk atau malapetaka bagi yanga
membangkang. Sekitar adad ke 6M.
Dengan tampilnya logos, filsafat, manusia yang
tadinya dikuasai oleh mitos dan dongeng kini dikuasai ol.eh rasio. Manusia yang
dulunya pasif dan pasrah dalam
menghadapi fenomena alam menjadi lebih aktif dan kreatif dan mau menguasai alam
ini. Alam lalu menjadi obyek kuasa dan penelitian manusia.Dari aspek ini jelas
bahwa ilmu lahir dari filsafat.Dengan ini jelas bahwa ilmu berkembang secara
mendadak. Dia perlu proses dalam waktu yang panjang untuk membenahi diri dan
penerapannya dalam teknologi agar semua teoti dan prinsip-prinsip teoretis
ilmiah dapat sampai kepada realitas konkret
dan dimanfaatkan sebesar-besarnya demi kepentingan manusia.
1. Zaman
pra Yunani kuno
Zaman
ini dikenal dengan zaman Batu, manusia menggunakan batu sebagai peralatan yang
berlangsung antara jutaan tahun sampai 20.000 tahun SM.
Sekitar
abad 15 – 6 SM berbagai peralatan manusia sudah dibuat dari besi, tembaga dan
perak (pada abad 15 SM di Irak untuk pertama kalinya dipergunakan alat-alat
dari besi).Pada abad 6 SM lahirlah filsafat di Yunani.Ini dilihat sebagai
peristiwa ajaib dalam sejarah Yunani. Beberapa unsur penting yang dilihat
sebagai peretas jalan menuju filsafat ini adalah sebagai berikut:
1) Mitologi
dianggap sebagai dasar kuat untuk menjelaskan segala sesuatu dalam alam dan
bahkan menjelaskan teka-teki alam semesta ini. Lewat cara ini manusia sudakh
dilatih untuk mulai berfikir.
2) Kesusastraan
Yunani : sebelum filsafat secara formal lahir sudah ada karya-karya besar dari
Homeros seperti iliad dan odyssea. Syair dalam karya-karya
tersebut selalu digunakan sebagai buku-buku pendidikan untuk rakyat Yunani.
3) Sudah
ada ilmu pengetahuan di Timur kuno. Ada banyak kebudayaan lain di sekitar
Yunani yang berperadaban tinggi sudah menemukan ilmu-ilmu pengetahuan tertentu
seperti ilmu ukur dan ilmu hitung berasal
dari Mesir dan Babilonia. Namun baru pada bangsa Yunani semua ilmu
pengetahuan itu mendapat corak yang sungguh ilmiah.
2. Zaman
Yunani Kuno
Pada zaman ini Yunani tidak lagi
dikuasai oleh mitos-mitos melainkan oleh logos (rasio), sikap ingin tahu dan
menemukan sesuatu yang baru. Sikap-sikap
inilah yang menjadi dasar ilmu pengetahuan modern. Pola pemikiran ini dapat
kita bagi kedalam dua kelompok yaitu para pemikir pra-sokrates dan para pemikir zaman sokrates. Beberapa
pemikiir besar atau Filsuf pra-Sokrates adalah Thales, Phytagoras, Anaximander,
Demokritus, Parmenides, Heraklitus. Sedang pada zaman sokrates antara lain
Plato dan Aristoles.
Para tokoh Pra-Sokrates ini dikenal sebagai filsuf alam. Ciri yang
menonjol dalam filsafat waktu itu adalah pengamatan terhadap kejala kosmis dan
fisis untuk mencari dan menkan prinsip atau asas (arche) dari segala sesuatu.
Pada Pasca-Sokrates dipimpin oleh
aricles dengan kemampuan yang luar biasa dalam hiduppolitik dan ketatanegaraan
sehingga filsafat berkembang dengan sangat baik.Saat itu muncul guru-guru yang
pandai berpidato (retorika) dan mereka mengajar kaum muda tentang pengetahuan.
Aristoteles membedakan sebab-sebab
pengetahuan manusia, dan mengklaim bahwa setiap kejadian memiliki empat macam
sebab :
a) Sebab
material atau bahan
b) Sebab
formbarang.al atau bentuk yang menyusun
c) Sebab
efisien
d) Sebab
final tujuan yang menjadi arah seluruh peristiwa atau kejadian
B.
Abad
Pertengahan (6-15 M)
Abad pertengahan ditandai dengan
teosentrisme dan para pengemban utama ilmu adalah para teolog. Dalam era yang
sangat dikuasai oleh agama dan semua
atributnya, penemuan-penemuan dalam bidang ilmu dan filsafat tidak banyak,
malahan lebih banyak kemerosotan yang terjadi karena otoritas agama dan Gereja
memiliki kuasa yang terlampau besr dan otoriter. Tambahan lagi ajaran iman
Kristen yang dog matis yang pada dasarnya bertentangan dengan keterbukaan
filsafat atau ilmu yang mengatakan bahwa kebenaran dapat dicapai oleh kemampuan
akal dan bukannya melulu dari wahyu ilahi.Yang merupakan zaman keemasan
kekristenan.Abad 13 M ditandai dengan berdirinya universitas-universitas besar
dan zaman puncak Skolastisisme.
C.
Kelahiran
Ilmu pada Zaman Renaisans ( abad 16 M)
Zaman Renaisans ditantai oleh zaman
kebangkitan dan kelahiran kembali perkembangan peradaban seni, sastra, pada
masa lalu sekaligus zaman terbebasnya pikiran manusia dari berbagai ajaran
dogmatis agama. Zaman ini juga dilihat sebagai transisi atau peralihan dari
abad tengah menuju zaman Modern.
Tanda-tanda khas yang mulai
menonjol adalah kesadaran akan kuasa
manusia atas alam semesta dan bahwa
kemajuan dunia ini amat tergantung pada usaha dan hasil kerja manusia sendiri.
Tokoh-tokohnya : Francis Bacon, N. Kopernikus, Johanes Kepler,
Galileo Galilei pada waktu itu juga ilmu dimengerti hanya terbatas pada teologi
dan filsafat. Istilah lainnya adalah seni atau teknik.
Pada tahun 1413 dimulailah masa
ekspansi Eropa terutama ke Afrika.Pada abad 15 M banyak universitas yang
ditutup, gereja terpecah belah, ekonomi morat-marit karena masih terpengaruh
oleh penyakit sampar atau pes (maut hitam yang terjadi sekitar tahun 1350-an).
D.
Zaman
Modern (abad 17-akhir abad 19)
Priode
ini diawali oleh zaman Renaisans dan dimatangjkan oleh gerakan Aufklarung pada
abad 18 dan ia mengandung akal budi terasa amat kuat setelah pelepasan otoritas
Gerejani yang sangat dogmatis. Mak a ciri utama filsafat Barat modern adalah penekanan pada otoritas kuasa politik
dan ilmu pengetahuan. pengetahuan tidak mutlak berawal dari Kitab Suci atau
dogma-dogma Gereja, bukan juga ndari kuasa-kuasa feudal, melainkan dari diri
manusia sendiri. Karena itu corak filsafat modern adalah sangat
antroposentris.Zaman ini juga ditandai oleh berbagai penemuan dalam bidang
ilmiah.
Wacana filsafat yang menjadi topic
utama zaman modern ialah persoalan epistemologis (terutama abad 17) bagaimana
manusia memperoleh pengetahuan dan apakah sarana-sarana untuk mencapai
pengetahuan yang benar dan apa itu kebenaran.
E.
Zaman
kontemporer (abad 20 dan seterusnya)
Tema utama dalam abad ini adalah
logosentrisme atau bahasa.Tugas filsafat ialah bukannya membuat
pernyataan-pernyataan tentang sesuatu yanag khusus (seperti para filsuf
sebelumnya), tetapi memecahkan persoalan yan g timbul akibat ketidak fahaman
terhadap bahasa logika.Pada abad ini muncul banyak aliran filsafat dan banyak merupakan
penerusan filsafat-filsafat abad modern. Eksistemsialisme dan fenomenologi
merupakan dua gerakan yang berhubungan sangat erat yang menantang metode dan pandangan-pandangan filsafat
Barat.
Kita
temukan dua pengertian pokok Strukturalisme sebagai aliran filsafat:
1) Metode
atau metodologi yang digunakan untuk mempelajari prinsip-prinsip linguistic
yang dirintis oleh Ferdinand de
Saussure. Ilmu-ilmu manusia harus dibedakan dari ilmu-ilmu amal.
2) Merupakan
aliran filsafat yang mau memahami masalah yang muncul dalam sejarah filsafat.
Disini digunakan metodologi structural untuk
membahas tentang manusia, sejarah, kebudayaan dengan alam.